Pages

19 December 2007

PROJECT DESIGN AND WRITING PROPOSAL WORKSHOP

CARITAS SIBOLGA – “Saya sedang menyusun proposal sekarang,” kata Suster Imelda Samosir, FJCM. Suster yang berusia 67 tahun ini adalah salah satu peserta workshop project design and writing proposal (PDWP). Workshop ini difasilitas Barbara Dettori, perwakilan Caritas Italia di Indonesia.

Mulai Senin (3/12) , enam pekerja CKS mengikuti Workshop PDWP. Workshop digelar untuk meningkatkan kapasitas pekerja CKS. Khususnya dalam mendesain program. Workshop ini menggunakan alur pendidikan orang dewasa. Dimana semua peserta ikut terlibat dalam memberikan masukan.

Peserta diperkenalkan kembali dengan pelbagai alat analisis (tools analyst) dan metodology. Workshop diperkaya dengan study kasus dan curah pendapat (braimstorming).

Workshop masih berlanjut sampai Januari 2008. Untuk sementara, peserta diberikan tugas merancang proyek masing-masing. Suster Imelda misalnya. Dia memilih merancang bengkel kendaraan bermotor sebagai proyeknya.(Eh)

Agustinus Hulu Pekerja CKS yang Humoris

CARITAS SIBOLGA – Selasa (18/12), Agustinus Hulu, pekerja Caritas Keuskupan Sibolga (CKS) mengakhiri masa kerjanya. Selama kurun waktu tiga tahun, Agustinus yang dikenal sebagi bang Agus, melakoni profesinya sebagai maintenance officers. Dia merupakan pekerja yang paling lama bekerja untuk CKS.

Bang Agus dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan humoris. Penampilannya yang sederhana, meninggalkan banyak kesan bagi pekerja CKS. Salah satunya bagi Asteri Dawolo, social officers. Dengan beruarai air mata, Aster mengucapkan selamat berpisah untuk Bang Agus.

”Walau kamu tidak bekerja dengan Caritas lagi. Tapi kamu tetap bagian dari kelurga Caritas,” kata Barbara Dettori, perwakilan Caritas Italia di Indonesia.

Selamat menjalani karir baru buat bang Agus. Semoga semakin sukses. (Eh)

Kehidupan Baru untuk Mapy

CARITAS SIBOLGA - “Season in the sun” rupanya itu lagu yang pas untuk Mapyanis Zalukhu (Mapy). Lagu yang mengisahkan perpisahan teman baik. Teman yang telah lama bekerja di Caritas Keuskupan Sibolga (CKS).

Perkenalan CKS dengan Mapy dimulai setahun silam.“Saya ingin mengenal pulau kelahiran saya ini,” kata Mapy menjelaskan alasannya bergabung CKS.

Selama di CKS Mapy bekerja di bagian stock keeper. Dalam melakoni posisi itu, Mapy pernah berkerja untuk di beberapa proyek CKS. Seperti ERHAM project di Sirombu dan Gunungsitoli project di Gunungsitoli.

Gadis yang doyan ayam goreng ini, lahir di Lahewa (pulau Nias). Tapi dia tumbuh besar di Padang (Sumatera Barat). Setelah menamatkan kuliah, panggilan batin membawanya kembali ke tanah leluhur, Nias.

Mapy dikenal baik dikalangan sahabat dan pekerja CKS yang lain. Dia type orang yang selalu berusaha memahami segala sesuatu dengan baik. Hal itu diungkapkan Martini Harefa, pekerja CKS.“Mapy selalu ingin tahu tentang apa saja,” kata Martini.

Kamis (12/12) menjadi hari terakhir bagi Mapy bekerja di CKS. Dia akan segera menikah dengan kekasih hatinya. Acara perpisahan sederhana digelar untuk Mapy. Sejumlah pekerja CKS berkumpul. Seperti biasa, perpisahan selalu ditandai dengan iringan air mata dan kata-kata perpisahan.

Mapy tidak bisa menyembunyikan kesedihan dari raut wajahnya. Begitu banyak kenangan yang melintasi kehidupan Mapy selama di CKS. Tak ada kata lain yang bisa diucapkan untuk Mapy selama mengabdi di CKS selain : terima kasih.

Ketika ditanya apa kesan Mapy selama bekerja di CKS. Dia menjawab “...semakin mengenal kampung halaman yang lama saya tinggalkan”.

Akhirnya. Selamat menempuh hidup baru untuk Mapy. Semoga sukses menjalani bahtera rumah tangga.(Vlase)

01 December 2007

Terima Kasih Alina

CARITAS SIBOLGA – “Saya tidak pernah mengalami seperti ini..,” suara sedu sedan itu meluncur dari perempuan yang mengenakan terusan berwarna ungu. Dialah Alina Brad (29) yang akan kembali ke Austria. Rabu (28/11) digelar acara perpisahan sederhana untuk nya. Seluruh staff Caritas Keuskupan Sibolga (CKS) berkumpul untuk melepasnya.

Alina tiba pertama kali di Nias pada hari Kamis (17/10). Dia ditugaskan oleh Caritas Austria melakukan assesment livelihood di daerah Togalaoyo.

Selama satu bulan Alina mengadakan penelitian. Dia tinggal bersama warga dan melakukan wawancara."Saya tidak mau hanya membaca dokumen. Saya ingin melihat secara langsung," kata perempuan yang masih tercatat sebagai mahasiswa political sience di Austria itu.

"Saya berharap bisa segera merampungkan penelitian. Dan menuliskannya sebagai laporan," imbuh perempuan yang bersuamikan Oliver Ottenschāger.

Alina dikenal ramah dan akrab dengan siapa saja. Itu yang membuat acara perpisahan menjadi terasa menyedihkan. Mulai staff kebersihan, supir sampai wakil diretur berkumpul untuk menyampaikan ucapan," terima kasih dan selamat jalan."

Alina berharap mendapatkan kesempatan kembali ke Nias."Mudah-mudahan Caritas Austria mengirim saya kembali ke Nias...," katanya dengan harap.

Acara itu diakhiri dengan jabat tangan dan pelukan. Semua staff menguncapkan selamat kembali ketanah air bagi Alina.

"Alina kembali lagi lagi ke Nias ya," ucap Irene sambil memeluk Alina. Irene cukup lama menjabat tangan Alina. Sepertinya Irene tidak mau berpisah dengan Alina.

Akhirnya, selamat jalan buat Alina. Sampai bertemu dikesempatan berbeda. (Eh)

Workshop Perencanaan Tahunan

CARITAS SIBOLGA – Bertempat di kantor Caritas Keuskupan Sibolga (CKS), digelar workshop tiga hari. Workshop ditujukan menyusun kegiatan CKS untuk tahun 2008. Kegiatan ini diikuti semua officers dan manajer yang ada di CKS. ” Kita akan semakin gampang untuk dimonitoring. Ini merupakan bagian dari semangat transparasi Caritas Sibolga,” jelas Jason William, officer manager (manajer kantor) saat pembukaan.

Workshop dibagi atas tiga sesi. Sesi pertama (Rabu, 28/11) difokuskan menggali indikator-indikator yang berhubungan dengan rencana aksi (aktivitas). Metodelogi yang digunakan adalah fokus group diskusi (FGD). Setelah itu setiap bidang mempresentasikan hasilnya.

Sesi kedua (Kamis, 29/11) difokuskan untuk menyusun rencana kerja (tahapan kerja). Masing-masing bidang melakukan penyusunan aktivitas berdasarkan skala prioritas dan rentang waktu.

Sesi ketiga (Jumat, 30/11) difokuskan pada perencanaan keuangan. Sesi hari terkahir diisi beberapa presentasi materi. Barbara Dettory menyampaikan materi Management Accounting for NGO (Manggo). Pastor Raymond Laia, memberikan materi sistem keuangan CKS.

Dipenghujung workshop, Partor Raymond mengingatkan pentingnya perencanaan tahunan bagi setiap organisasi.” Kita harus belajar untuk semakin profesional,” imbuhya. (Eh)