Pages

25 November 2008

Ringkasan Sambutan Georg Matuschkowitz *)

CARITAS SIBOLGA - SAYA tidak tahu sebelumnya, kalau saya akan diminta memberikan kesan tentang Caritas Keuskupan Sibolga. Saya baru tahu ketika tiba di Medan. Dalam perjalanan dari Medan ke Gunungsitoli, saya memikirkan apa yang hendak saya katakan. Kondisi perjalanan ke Gunungsitoli mirip perjalanan CKS. Begitu sulit, banyak halangan dan ketidakpastian. Kita tidak tahu apakah pesawat yang kita tumpangi, akan tiba tepat waktu, terlambat atau malah harus kembali karena cuaca buruk. Seperti itu pula gambaran kondisi CKS .

Ini kali ketiga saya diminta berbicara tentang CKS. Saya melihat perubahan dan kemajuan sejak pertama kali tiba di Nias (2005). Saya masih ingat ketika pertama kali kami ingin bekerja sama di sini. Awalnya kami bekerjasama dengan Keuskupan. Saat itu CKS baru lahir. Kami berpikir bahwa CKS yang baru saja dibentuk, dengan kondisi yang sulit saat itu, tidak mungkin sanggup untuk mengelola dana lebih dari 500 ribu Euro. Tapi kini, CKS membuktikan sanggup mengelola dana yang jauh lebih besar.

Saya salah seorang yang mengikuti perjalanan CKS dari awal. Saya melihat CKS bergerak, selalu melangkah lebih baik, meskipun seringkali dihadang kondisi yang tidak mendukung. CKS yang sekarang, dengan segala proyek yang telah berhasil diselesaikan, dan dengan kantor nya yang baru, bukanlah titik puncak, tetapi merupakan langkah awal untuk berkembang dan semakin maju.

Ini tentunya, tidak lepas hubungan baik antara CKS dengan para donor. Seperti CRS, Caritas Italy yang membantu mengembangkan CKS. Bagi kami di Caritas Austria, ada sedikit perbedaan pandangan dalam konsep kemitraan dalam pelaksanaan proyek, tetapi yang terjadi dengan CKS bukan demikian. Bukan kepentingan siapa yang didahulukan, tetapi komunikasi dan penyamaan persepsi. Ini salah satu inti kekuatan CKS disamping keterbukaan (transparansi), baik dalam membuka kelemahan maupun dalam pelaporan kepada donor.

Walau demikian, ini semua hasil kerja keras dan kebersamaan semua orang yang ada di CKS. Tetapi izinkan saya memberikan penghargaan khusus kepada beberapa orang. Salah satu nya kepada Pastor Raymond. Tanpa perjuangan beliau, semua yang kita lihat sekarang, tidak akan ada. Kemudian kepada Pastor Rantinus yang sejak awal memberikan dukungan dan mengajak kami untuk berkarya di Nias ini, dan juga kepada Pastor Barnabas, yang saat itu menjabat sebagai Administrator Keuskupan yang bersemangat berkata, “Mari kita mulai!”

Saya juga ingin mengucapkan selamat datang kepada Pastor Mikael yang baru saja menjabat sebagai Direktur Caritas Sibolga, yang saya yakini akan membawa kemajuan besar untuk Caritas Sibolga, yang mewarisi hasil-hasil kerja keras pendahulu-pendahulunya


*) Georg Matuschkowitz, Desk Tsunami Officer Caritas Austria.