Pages

07 November 2007

Uskup Bozen mengunjungi Nias

CARITAS SIBOLGA - Panasnya matahari siang itu tak melunturkan senyum diwajahnya. Laki-laki berambut putih berpakaian sederhana itu memberkati setiap orang yang dia temui. Laki-laki yang khusus datang dari jauh untuk menunjukkan kasihnya di Nias. Mgr. Wilhem Egger, Uskup dari Bozen, Italia, beliaulah orang yang saya maksud.

Setiap orang Kristen seharusnya mampu bekerjasama melayani setiap orang yang butuh pertolongan. Caritas sebagai lembaga sosial gereja, hadir untuk melakukan pelayanan itu. Caritas bekerja di semua tempat dengan prinsip “Keadilan dalam Mengasihi dan Damai”. Prinsip inilah yang ditunjukkan Mgr. Egger bersama rombongan Caritas Bozen dalam kunjungannya ke Nias 15 - 20 Oktober 2007.

Dalam setiap kesempatan, Mgr. Egger selalu menekankan pentingnya tindakan konkrit dalam melayani komunitas. Tindakan yang bisa membantu komunitas menjadi dewasa dan mandiri. Untuk bisa seperti itu haruslah dengan menolong sesama, memberikan apa yang mereka butuhkan dan mengasihi mereka.“Tidaklah cukup untuk memiliki keinginan yang baik (tanpa tindakan - red),“ kata Mgr. Egger.

Kunjungan kali ini, misi Mgr. Egger adalah melihat secara langsung program yang dikerjakan Caritas Sibolga. Termasuk melihat perkembangan Nias pasca gempa dan tsunami. “Caritas dan NGO lain telah melakukan banyak hal di Nias,” kata Uskup yang pernah mengunjungi Nias di tahun 1983.

Ketika mengunjungi Kecamatan Sirombu (Jumat, 18/10) Mgr. Egger disambut lima ratusan orang. Mereka adalah korban tsunami dan gempa yang lalu. Hari itu digelar acara penyerahan rumah dari Caritas Sibolga kepada para korban.

Dalam kesempatan itu, rombongan Mgr. Egger bersama rombongan Caritas Austria disambut dengan upacara tradisional. Nyanyian dan tarian tidak hentinya dilantukan sebagai tanda kebahagian. Walau harus duduk dibawah terik matahari, Mgr. Egger tetap tersenyum dan bersemangat. Mgr. Egger terus mengikuti acara sampai berakhir.

Pada hari Minggu (20/10) Mgr. Egger beserta rombongan meninggalkan pulau Nias. Kunjungan Mgr. Egger meninggalkan kesan mendalam serta menuai banyak terima kasih. Wajah-wajah bahagia di Sirombu yang lalu tak henti-hentinya menatap Mgr. Egger. Tangan mereka melambai- melambai sambil berkata,“Terimakasih MONSIGNOR, Terimakasih CARITAS KEUSKUPAN BOZEN!”(Vlase)